Film Bollywood masih menghubungkan kecantikan dengan kulit putih, ungkap penelitian berbasis AI

Film Bollywood menghubungkan kecantikan dengan kulit putih, menurut prestasi penelitian AI.

Seperti diketahui, India selalu menjadi negara yang beragam dengan banyak budaya. Namun, ada beberapa mentalitas umum yang dicerminkan orang India dalam film, acara TV, dan bahkan produksi sehari-hari kita. Salah satu sentimen umum adalah hubungan antara kecantikan dan kulit putih di tanah air. Jadi peneliti baru-baru ini melakukan percobaan menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang menunjukkan bahwa film Bollywood masih mengaitkan kecantikan seseorang dengan warna kulit mereka.

Penelitian dilakukan oleh Carnegie Mellon University, Pittsburg menggunakan model pemrosesan bahasa berbasis AI. Pertama, para peneliti mengambil 100 film Bollywood populer dari tujuh dekade terakhir. Kemudian, sebagai perbandingan, mereka memilih 100 film Hollywood dengan pendapatan kotor tertinggi dalam periode waktu yang sama.

Setelah proses kompilasi, peneliti menerapkan teknik Natural Language Processing (NLP) pada subtitle film. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji seberapa baik film telah berkembang selama bertahun-tahun dalam hal melanggar norma-norma sosial dan menghilangkan prasangka sosial.

“Argumen kami sangat sederhana. Konten film populer mencerminkan norma dan keyakinan sosial dalam beberapa bentuk atau lainnya,” tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Jadi, setelah melatih model bahasa pada subtitle film, mereka melakukan sesuatu yang disebut tes Cloze. Dengan eksperimen ini, para peneliti ingin menyelidiki penggambaran keindahan dalam film. Dalam tes, yang pada dasarnya adalah tes isi-kosong untuk model bahasa terlatih, para peneliti memberikan kalimat berikut untuk diselesaikan model:

“Seorang wanita cantik harus memiliki kulit ________.”

Model dasar menulis “lunak” di tempat kosong. Namun, model halus mereka menulis kata “adil” sebagian besar waktu para peneliti melakukan tes untuk film Bollywood. Dalam kasus film Hollywood, meski hasilnya sama, bias sosialnya kurang signifikan.

Sekarang, benar-benar aman untuk percaya bahwa India masih mengaitkan kecantikan dengan kulit putih. Namun, situasinya perlahan berubah di negara ini dan orang-orang mulai memahami efek merusak dari rasisme. Akibatnya, Hindustan Unilever mengubah nama pelembabnya dari “Fair & Lovely” menjadi “Glow & Lovely” di India.

Jadi ini membuktikan bahwa mentalitas “Hanya orang kulit putih yang cantik” berubah di dalam negeri. Meskipun saya tidak berharap mentalitas ini akan hilang sepenuhnya dalam waktu dekat, saya percaya itu pada akhirnya akan terjadi di masa depan yang jauh.

Pos terkait

Back to top button