Para peneliti mengembangkan ‘microgrid yang dapat dipakai’ untuk memberi daya pada perangkat kecil menggunakan tubuh manusia

Microgrid yang dapat dipakai menghasilkan listrik dari tubuh manusia

Para peneliti telah mencoba mengembangkan cara unik untuk menghasilkan listrik menggunakan tubuh manusia sebagai sumbernya. Kami baru-baru ini melihat peneliti Universitas Colorado datang dengan gelang fleksibel yang dapat dipakai yang menggunakan panas tubuh untuk menghasilkan listrik dan memberi daya pada perangkat elektronik kecil. Sekarang, para peneliti di University of California telah mengembangkan “microgrid yang dapat dipakai” dapat menghasilkan listrik dari tubuh manusia untuk menyalakan perangkat elektronik berdaya rendah.

Tubuh manusia elektromagnetik?

Dikembangkan oleh para peneliti di University of California San Diego, “jaring mikro yang dapat dipakai” dapat menyimpan energi yang diperoleh dari keringat dan gerakan tubuh seseorang. Energi ini kemudian dapat digunakan untuk menyalakan perangkat berdaya rendah, seperti jam tangan pintar LCD atau pelacak kebugaran kecil.

Teknologi ini menggunakan tiga komponen utama untuk mengubah keringat tubuh dan gerakan tubuh menjadi energi listrik. Ini termasuk sel biofuel bertenaga keringat, generator tiga pembakar bertenaga gerak, dan superkapasitor untuk penyimpanan energi.

“Kami menerapkan konsep microgrid untuk menciptakan sistem yang dapat dipakai yang menyediakan daya yang berkelanjutan, andal, dan mandiri.” Lu Yin, rekan penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, mengatakan.

“Sama seperti microgrid kota yang mengintegrasikan beberapa sumber energi terbarukan di tempat seperti angin dan matahari, microgrid yang dapat dipakai mengintegrasikan perangkat yang secara lokal memanen energi dari berbagai komponen tubuh, seperti keringat dan gerakan, dan mengandung energi yang tersimpan. menambahkan gelar PhD dalam nanoengineering. mahasiswa di Jacobs School of Engineering.

Bagaimana itu bekerja?

Sekarang, untuk mengembangkan produk seperti kemeja yang dapat dikenakan, para peneliti telah mencetak setiap komponen ke dalam kemeja. Mereka merancangnya sedemikian rupa sehingga komponen mengoptimalkan jumlah energi yang ditangkap. Selain itu, setiap komponen yang tercetak di layar dapat dicuci dan fleksibel.

Mengenai cara kerja teknologi, begitu pengguna mengenakan kemeja micro-mesh, generator holografik akan bekerja segera setelah pemakainya mulai bergerak. Ketika subjek mulai berkeringat, sel biofuel menyerap keringat untuk menghasilkan lebih banyak energi listrik dan menyimpannya di superkapasitor. Dengan cara ini, microgrid dapat memberi daya pada perangkat bahkan saat subjek sedang beristirahat.

Untuk menguji teknologi, para peneliti menempatkan kemeja mikro-mesh pada subjek selama sekitar 30 menit. Selama waktu itu, subjek berolahraga di treadmill atau treadmill selama 10 menit dan beristirahat selama 20 menit. Microgrid, selama waktu ini, dapat memberi daya pada jam tangan LCD atau layar elektrokromik kecil yang berubah warna dengan perubahan tegangan.

Rencana masa depan

Di masa depan, microgrid yang dapat dipakai bisa ideal untuk atlet atau orang yang banyak berolahraga, kata para peneliti. Namun, menurut Yin, mereka sedang mengerjakan beberapa desain lain untuk mengintegrasikan teknologi microgrid.

“Kami tidak membatasi diri pada desain ini. Kami dapat menyesuaikan sistem dengan memilih berbagai jenis penerima energi untuk situasi yang berbeda,” kata Yin.

Penelitian dan pengembangan proyek ini juga didukung oleh Wearable Sensor Center Universitas California di San Diego dan National Research Foundation of Korea.

Pos terkait

Back to top button