Penerbit Rusia menuduh Telegram kehilangan karena pembajakan

Direktur jenderal Asosiasi untuk Perlindungan Hak di Internet (AZAPI) Maxim Ryabyko, dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti, mengatakan bahwa sekitar 200 saluran Telegram secara teratur mendistribusikan salinan buku bajakan.

Menurut perkiraan AZAPI, total pemirsa pelanggan dari saluran Telegram tersebut berjumlah 2 juta, penerbit buku Rusia kehilangan setiap tahunnya hingga 55 miliar rubel karena pembajakan dalam kurir. Ukuran seluruh pasar buku di Rusia berjumlah 92 miliar rubel. Penerbit buku seperti Exmo-AST, ABC-Atticus, serta Liter resmi toko buku online, telah menderita dari aktivitas pembajak internet.

Perlu dicatat bahwa sejak April 2018 Telegram telah dilarang di Rusia. Namun, ini tidak memengaruhi ketersediaan messenger. Telegram sendiri tidak menanggapi keluhan AZAPI. Jadi untuk membatasi konten ilegal, penerbit hanya bisa pergi ke App Store dan Google Play.

Pos terkait

Back to top button