Sebuah studi di AS menunjukkan bahwa pengenalan wajah gagal lebih tergantung pada ras atau jenis kelamin

Dia pengenalan wajah Ini adalah teknologi yang banyak digunakan saat ini di Indonesia smartphones dari semua kategori sebagai sistem keamanan biometrik. Namun, teknologi ini dapat digunakan dalam sistem pengawasan global, dan dapat digunakan oleh pemerintah mana pun yang mengusulkannya. Sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Institut Teknologi dan Standar Nasional Amerika Serikat (NIST), telah menentukan bahwa sistem pengenalan wajah ini lebih banyak gagal menurut jenis kelamin atau ras orang.

Pengenalan wajah San Francisco 740x416 0

Menurut penelitian tersebut, banyak algoritma pengenalan wajah keliru mengidentifikasi wajah orang-orang dari Ras Afrika Amerika atau Asia, dengan asumsi Kesalahan 10 persen lebih banyak dari wajah orang Kaukasia. Selain itu, penelitian di Amerika Serikat juga menunjukkan sesuatu yang tambahan, dan itu adalah bahwa pengenalan wajah gagal bahkan lebih saat kita memasukkan jenis kelamin orang ke dalam persamaan. Dengan cara ini, laporan ini menegaskan bahwa ada lebih banyak kesalahan saat melakukan pekerjaan identifikasi di wajah perempuan Afrika Amerika atau Asia.

Untuk mempersiapkan studi, NIST telah digunakan 189 algoritma pengenalan wajah dari 99 pengembang yang berbeda. Namun, perusahaan besar seperti Amazon, yang tidak memungkinkan peneliti menganalisis algoritme pengenalan mereka.

via: BBC

Pos terkait

Back to top button