Serangan cyber tumbuh 22% pada penyebaran IoT India di Q2

Dengan 22% peningkatan serangan cyber di penyebaran Internet of Things (IoT) di negara itu, India adalah negara yang paling banyak diserang di ruang IoT pada kuartal terakhir, kata sebuah laporan baru yang dirilis di sini, Jumat. Ini adalah kuartal kedua berturut-turut yang menjadi puncak daftar korban serangan cyber.

Kota-kota pintar, layanan keuangan dan sektor transportasi memimpin peringkat sektor dalam hal serangan, kata laporan berjudul "Keamanan Negara Benda (IoT)".

Di antara 15 kota di India dari mana data dikumpulkan, Mumbai, New Delhi dan Bengaluru menarik jumlah serangan siber maksimum, ungkap penelitian oleh penyedia solusi telekomunikasi yang bermarkas di Bengaluru, Subex.

Selama kuartal tersebut, para peneliti mendaftarkan 33.450 serangan tingkat tinggi, 500 di antaranya sangat canggih.

"Ancaman intelijen mengkompilasi poin ke tingkat tinggi minat hacker dalam proyek-proyek di India dan ini memang masalah yang memprihatinkan," P. Vinod Kumar, CEO, Subex, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa sejumlah malware canggih sedang dikerahkan oleh peretas untuk menargetkan proyek infrastruktur kritis dan telah ada peningkatan yang signifikan dalam serangan pengintaian.

Studi ini mengidentifikasi lebih dari 2.550 sampel malware unik di negara ini. Proyek Internet of Things (IoT) sedang ditargetkan pada tahap bukti konsep itu sendiri dan banyak sampel malware yang diisolasi menunjukkan kecenderungan untuk bertahan dan mendengarkan lalu lintas jaringan.

Peningkatan jumlah serangan dengan motivasi geopolitik juga menjadi tren, studi ini melaporkan.

Pos terkait

Back to top button